Gus Yasin Jamin Kemudahan Investasi di Jateng
By Abdi Satria
nusakini.com-Semarang – Sejumlah pengusaha furnitur Singapura tertarik mengembangkan usaha di Jawa Tengah. Hal itu setelah delapan pengusaha furnitur asal Singapura yang didampingi CEO Enterprise Singapore (ESG) Png Cheong Boon, mengunjungi Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Politeknik Kendal.
Saat bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, di Ruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur, Jumat (3/5), CEO Enterprise Singapore (ESG) Png Cheong Boon menyampaikan, para pengusaha furnitur telah melihat kondisi di KIK. Mereka mendapati keterangan dari pengusaha yang telah berinvestasi di tempat itu jika keuntungan yang didapat cukup baik, karena bahan baku dan tenaga kerja tercukupi.
Ditambahkan, sebagai badan pemerintah, ESG memiliki tugas yang salah satunya membantu pengusaha mencari peluang bisnis di luar Singapura. Di KIK yang kini terdapat 51 perusahaan, termasuk dari Singapura, mencatat transaksi keuntungan yang besar serta menyerap 5.700 orang tenaga kerja.
“Saat mengunjungi Politeknik yang mahasiswanya disiapkan menjadi tenaga profesional, mereka tertarik. Semoga, komitmen kerja sama Singapura Indonesia ini berhasil. Kami ada masukan, di Kendal ada pelabuhan,” ujarnya.
Anggota Dewan Furnitur Singapura, Marx mengatakan, organisasi yang memiliki 350 anggota itu telah mencatat pendapatan senilai 8 miliar dollar AS. Beberapa anggotanya pun mencari peluang untuk membuka usahanya ke Malaysia, Cina dan Indonesia, karena dekat dengan Singapura.
Pada misi kunjungan selama tiga hari di Indonesia itu, dia berharap membeli maupun menjual produknya di Indonesia, serta kegiatan ekspor dan impor. Terkait aturan regulasi yang berlaku, pihaknya akan menyesuaikan.
“Kami juga punya institut yang bisa kerja sama. Kondisi ekonomi sekarang ini, Cina (Tiongkok) sedang perang dagang dengan Amerika. Cina pun mencari produk-produk dari Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Ini menjadi peluang mengembangkan bisnis,” terangnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyatakan, pihaknya berupaya mempermudah perizinan sesuai regulasi yang berlaku. Khususnya bagi pengusaha furnitur asal Singapura yang akan mengembangkan bisnisnya di provinsi ini.
Wakil Gubernur Taj Yasin yang didampingi Kepala Bappeda Jateng Prasetyo Ariwibowo dan Asisten Ekonomi Pembangunan Peni Rahayu juga memaparkan, di Jateng ada 10 negara yang berinvestasi di bidang furnitur. Investasi tersebut tersebar di Jepara, Klaten, Semarang dan Boyolali. Singapura sendiri menduduki peringkat empat dalam investasi.
Performa investasi dari Singapura pun cukup berkembang baik. Di luar furnitur, bisnis properti dan tekstil menempati rangking terbanyak dan menyebar di Kendal, disusul Tegal, Boyolali dan Solo.
“Apalagi sekarang semua daerah di Jateng sudah terkoneksi dengan tol Trans Jawa, jalur KA maupun ketersediaan tenaga kerja, serta didukung 274 perguruan tinggi dan 1.189 sekolah kejuruan. Selain dua bandara di Jateng, juga sedang dibangun bandara yang dekat dengan Jateng, yakni New Yogyakarta International Airport,” katanya.
Menurut Gus Yasin, para pengusaha Singapura memilih Jateng untuk berinvestasi tidaklah salah. Karena, Jateng selalu nomor satu untuk pengembangan bisnis furnitur. Pihaknya pun akan membantu perizinan sesuai prosedur dan regulasi yang berlaku.(p/ab)